Resume ke- : 16
Gelombang : 26
Tanggal : 25 Mei 2022
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Memasuki pertemuan ke- 4, Pelatihan Belajar Menulis PGRI menghadirkan seorang narasumber yang sangat spesial asal Kudus. Beliau bernama Ibu Noralia Purwa Yunita, MPd. Banyak sekali prestasi beliau baik sebagai pemenang lomba blog nasional, penulis karya ilmiah maupun narasumber berbagai pelatihan dan Seminar.. Beliau sekarang ini bertugas menjadi gu gcru di SMP Negeri 8 Semarang. Adapun yang menjadi moderator pertemuan ini adalah ibu Helwiyah.
Mengapa harus buku?
Ada beberapa alasan mengapa Karya Tulis Ilmiah yang kita tulis perlu diubah menjadi sebuah buku, yaitu:
🍀 Dengan diubah menjadi sebuah buku, KTI kita yang semula hanya menjadi koleksi pribadi atau hanya disimpan di perpustakaan dapat dibaca oleh banyak orang/masyarakat luas.
🍀 Kita akan memperoleh tambahan penghasilan dari hasil penjualan buku tsb.
🍀 Dengan dikonversi menjadi sebuah buku, hasil penelitian kita akan tersebar luas dan mudah diakses oleh banyak orang.
🍀 Bagi guru ASN, KTI yang diubah menjadi buku akan memberikan poin tinggi untuk pengajuan angka kredit
Bagaimana menulis buku dari Karya Tulis Ilmiah?
Untuk mengubah Karya Tulis Ilmiah (KTI) kita menjadi sebuah buku, kita perlu melakukan beberapa hal berikut ini:
🍁 Mengubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi sebuah judul yang populer dan akan menarik perhatian pembaca.
Contoh:
Judul KTI: Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks
Judul bukunya menjadi:
Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21
🍁 Mengubah daftar isi KTI menjadi daftar isi buku sesuai pedoman 2W + 1H (Why, What, How)
Biasanya daftar isi KTI seperti berikut ini:
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Ketika kita merubahnya menjadi daftar isi buku, akan menjadi seperti berikut ini:
Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran
Bab 2( What) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( *How* ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Bisa juga Bab 3 dan Bab 4 dari buku tsb. dikembangkan dari sub judul Bab 2 dari KTI seperti berikut:
contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran SEMMI
Sub bab 2.2. media pembelajaran di KTI tsb dikonversi ke buku menjadi: menjadi:
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. Modul di KTI menjadi:
Bab 4 Modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
demikian seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai dikonversi.
🍁Meniadakan Bab 1 dari KTI di dalam daftar isi buku🍁Menampilkan grafik yang penting saja. Grafik yang kurang penting bisa diubah menjadi kalimat.
🍁Menggunakan kreativitas yang kita miliki agar buku yang kita tulis dapat dipahami oleh pembaca awam.
🍁Mengaitkan buku yang kita tulis sesuai dengan kondisi dan situasi sekarang sehingga buku tsb bisa menjadi sumber pembelajaran yang relevan bagi pembaca.
🍁Menghindari menggunakan blog pribadi dengan domain wordpress, blogspot, dsb. sebagai daftar pustaka. Kita boleh menggunakan blog sebagai daftar pustaka, asal itu adalah situs blog resmi, misalnya kemendikbud. go. id, jurnal ilmiah, e-booke-book dan karya ilmiah lainnya.
🍁Memberikan ulasan berupa kelebihan dan kekurangan terhadap penelitian yang kita lakukan, supaya pembaca merasa yakin bahwa kita memang benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.
🍁Memastikan bahwa buku ilmiah yang akan kita tulis tersebut terdiri dari sekurang-kurangnya 70 halaman format A5.
Di akhir pertemuan, bu Noralia menyampaikan closing statement yang bisa menjadi penyemangat kita untuk menulis:" Dapat menghasilkan karya di tengah kegiatan itu biasa namun dapat berkarya dengan kesibukan yang begitu banyaknya, itu baru ISTIMEWA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar