Senin, 14 Februari 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Judul             : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-   : 12
Gelombang    : 23
Tanggal          : 9 Februari 2022
Tema              :  Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber   : Sudomo, SPt. 

Sudah sangat lama sejak saya terakhir meminjam buku cerita yang terkenal waktu, saat aku duduk di bangku SMP. Benar, itu adalah buku cerita lima sekawan, sebuah cerita fiksi tentang pengalaman 5 anak menghadapi berbagai teka-teki yang harus dipecahkan. 
Jadi malam hari pada pertemuan ke 11 dihadirkan seorang narasumber hebat yang ahli di bidang penulisan cerita fiksi. Siapa lagi kalau bukan Pak Sudomo, SPt. Tema yang dibahas adalah Kiat menulis cerita fiksi. Untuk moderator pertemuan malam hari ini adalah ibu Halwiyah. 

Cerita fiksi merupakan sebuah cerita hasil dari imajinasi penulis, bukan sebuah kisah nyata, walaupun mengambil seting kejadian dan sejarah tertentu, namun tokoh-tokoh yang ditampilkan hanyalah hasil khayalan sang penulis. Dalam cerita fiksi biasanya digambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas dari penulis.

Sebagai seorang pendidik, kita perlu belajar membuat cerita fiksi. Menurut Pak Sudomo yang akrab disapa mazmo, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan menulis cerita fiksi, yaitu:
1.  Kita akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi anak didik kita, di mana salah satu aspek yang dinilai dalam Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. 
2. Sebagai upaya menyembuhkan luka batin kita maupun menyuarakan suara hati kitamelalui tokoh-tokoh hasil ciptaan kita dalam cerita tsb 
3. Bisa sebagai media pembelajaran alternatif yang mengasyikkan bagi anak-anak didik kita h
4. Bila dijadikan buku, bisa menambah poin angka kredit dan penghasilan. 

Tentu saja untuk menulis cerita fiksi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. 
1.kita harus punya komitmen kuat untuk menulis dan     memposting tulisan kita. 
2.menyangkut latar tempat dan sbg kita perlu               
   melakukan riset. 
3. Perbanyaklah membaca karya fiksi penulis lain.       
    Hal ini akan bermanfaat untuk menambah        
    perbendaharaan kata kita dan kita akan mengenal   
    gaya tulisan mereka yang berbeda-beda. 
4. Perlu kiranya kita mempelajari KBBI (Kamus Besar      Bahasa Indonesia) dan PUEBI (Pedoman Umum 
    Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan)         
    agar    penulisan kita sesuai dengan kaidah yang          berlaku. 

Ada beberapa unsur pendukung sebuah cerita fiksi seperti yang disampaikan oleh narasumber, yaitu:
👉 Tema. Pilihlah tema yang dekat dengan kehidupan kita, misal tentang sekolah, keluarga, atau tempat kerja. Lebih bagus kalau kita memilih tema yang kita kuasai, agar kita bisa menyelesaikan tulisan fiksi tersebut. 
👉 Premis. Premis merupakan ringkasan cerita yang kita buat dalam 1 kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh premlicin. jk novel Hary Potter:  Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. 
👉 alur merupakan struktur suatu rangkaian kejadian yang terdapat dalam sebuah bcerita. Alur atau yang sering disebut plot  terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
👉  penokohan. Penokohanmerupakan penjelasan selangkah demi selangkah tentang detail karakter dalam cerita. Penokohan dapat digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
👉 latar. Latar/setting merupakan penggambaran tentang  waktu, tempat, dan suasana.
👉  sudut pandang. Sudut pandang (point of view) merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.

Nah, setelah mengetahui alasan mengapa perlu menulis cerita fiksi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penulisan cerita fiksi, dan unsur -unsur pembangunan cerita fiksi, kita juga perlu mengetahui bagaimana caranya menulis cerita fiksi. 

Pak Sudarmo menyampaikan 6 hal bagaimana menulis cerita fiksi, yaitu:
1. Kita harus punya niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Seringkali  penulis menghadapi permasalahan kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksinya. 
2. Kita harus memperbanyak membaca cerita fiksi yang ditulis oleh orang lain. Tujuannya adalah untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
3. Kita perlu  segera mencatat ide cerita yang terlintas di kepala kita agar ide yg berharga tsb tidak hilang begitu saja. Pilihlah genre yang kita sukai dan kuasai.
4. Kita perlu membuat outline/kerangka karangan, dengan ketentuan sbb:
√ Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
√ Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita
√ Membuat premis sesuai tema
√ Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya
√ Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh
dengan baik
√ Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
√ Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5.  Sesudah 4 hal tsb di atas, baru mulailah menulis. 
🌷 Bukalah cerita dengan baik (dialog, kutipan, 
kata unik, konflik)
🌷 Lakukanlah pengenalan tokoh dan latar dengan
baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
🌷 Kuatkanlah sisi konflik internal dan eksternal
tokoh
🌷 Gunakanlah pertimbangan logis agar tidak
cacat logika dan perkuatlah majinasi
🌷 Pilihlah susunan kalimat yang pendek dan jelas
🌷 Perkuatlah tulisan dengan pemilihan kata 
(diksi)
🌷 Buatlah akhir (ending) yang baik
6. Lakukanlah penyuntingan sendiri (swasunting)  setelah selesai menulis;
⚡Jangan menulis sambil mengedit;
⚡ Fokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, 
aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
⚡ Usahakan menempatkan diri pada posisi
sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
⚡Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).

Di akhir perjumpaan Pak Sudomo mengajak para guru untuk terus belajar supaya bisa menghasilkan karya tulisan fiksi yang baik,  karena dengan terus belajar kita para guru akan seterusnya menjadi pembelajar.

4 komentar:

Bakti Sosial PS Stella Maris ke Air Semut

Hari Minggu, 14 November 2021, 11 anggota Paduan Suara Stella Maris Keuskupan Pangkalpinang mengadakan kunjungan bakti sosial ke Stasi Santo...