Rabu, 26 Januari 2022

How to be the F1

Judul           : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke  : 10
Gelombang  : 23
Tanggal        : 24 Januari 2022
Tema            : How to Be The F1
Narasumber : Maesaroh, M. Pd
'Isilah waktumu dengan kegembiraan dalam semua yang indah'. Inilah sepenggal kalimat penyemangatku untuk mengikuti kembali kelas pelatihan belajar menulis PGRI. Aku akan berusaha menikmati tugas membuat resume setiap kali selesai pertemuan, tanpa merasa terbebani. 

Malam ini tak terasa sudah memasuki pertemuan ke empat. Narasumber yang dihadirkan oleh panitia merupakan seorang guru muda multitalenta, yang menjadi blogger, novelis dan motivator, yaitu Maesaroh, M.Pd. Beliau tinggal di Lebak, sebuah kota di Provinsi Banten yang memiliki kekayaan lokal yaitu Tanah Baduy. 

Untuk moderator malam ini, adalah Ibu Widya Setianingsih. Tema yang menjadi pembahasan yaitu tentang How To Be The F1

Bu Maesaroh, yang mendapat julukan Queen of Diction ini, menjelaskan perlunya kita menulis cepat di blog. Jika kita berada di urutan (ter)atas dalam pengumpulan resume blog, ada kemungkinan lebih banyak pengunjung dengan berbagai komentarnya mampir di blog kita. 

Beberapa kiat untuk dapat menulis resume di blog dengan cepat seperti yang diutarakan oleh Bu Maisaroh, yaitu:
√  Duduk di depan laptop 10 menit sebelum
    Kelas belajar dimulai
√ Tulislah alinea pembukaan yang sesuai dengan            materi yang akan disampaikan oleh narasumber
√ Tulislah alinea penutup yang merupakan                        kesimpulan dari materi yang diberikan
√ Tulislah setiap alinea pendek-pendek agar                   memudahkan pembaca menangkap informasi
√ Tulislah pernyataan penting dari narasumber                  dengan parafrase, yaitu dengan gaya bahasa                sendiri     tanpa menghilangkan makna seperti              yang  mau disampaikan oleh narasumber

Perlu diingat bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita mau membuat resume di blog, yaitu: 
1. Gunakan teknik para frase, yaitu menuli+s           pendapat narasumber dengan kata-kata kita sendiri. 
2. Jangan menjiplak hasil tulisan orang lain (copy paste) . Gunakan  gaya bahasa sendiri, tulisan yang sudah dimodifikasi. Seorang penulis yang baik adalah dia yang punya karakter dan gaya bahasa sendiri
3. Carilah sumber referensi lainnya yang relevan untuk mengembangkan materi dari narasumber tsb. 
4. Buat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan oleh narasumber
Tentu kita semua menginginkan untuk menjadi penulis yang hebat. Bagaimana caranya agar kita bisa handal menulis? Ini dia tipsnya:
1. Pupuklah mental kita sekuat baja. Hadapi dan terimalah kritikan yang ditujukan ke tulisan kita dengan hati terbuka dan ubahlah kritikan itu menjadi amunisi yang akan kita gunakan demi hasil karya yang lebih baik lagi. 
2. Jangan minder tentang tulisan kita sejauh itu merupakan hasil karya kita sendiri yang otentik. Yakinlah bahwa apa yang mungkin nampak kecil dan tidak berguna, namun bagi orang lain tulisan kita merupakan sesuatu yang hebat dan bermanfaat. 
3. Menulislah rutin setiap hari untuk melatih kedisiplinan, entah kita lagi mood atau tidak. 'Practise makes perfect'
4. Gunakan berbagai blog sebagai tempat kita mengekspresikan diri dalam tulisan. Di samping kita akan mendapat banyak pengunjung, mereka juga tidak akan merasa bosan dengan hanya membaca tulisan monoton yang ada di satu- satunya blog yang kita miliki. 
5. Pelajarilah kata-kata baru setiap hari. Dengan bertambahnya perbendaharaan kata yang kita miliki, kita akan semakin memiliki banyak topik untuk dijadikan bahan tulisan. Juga kualitas tulisan kita akan semakin membaik. 
6. Jadilah penulis yang original, yaitu menulis dengan kekhasan dan keunikan yang kita miliki. Seperti yang disampaikan oleh Bu Maisarih:"be yourself"

Tak terasa sudah berada di penghujung pertemuan. Luarbiasa apa yang telah dijelaskan oleh narasumber yang punya nama pena Maydearly ini. Semoga materi ini akan menambah wawasan saya dalam menulis di blog dan menjadikan tulisan saya semakin baik. Sebagai penyemangat, beliau memberikan closing statement berikut: 
"Tulisan adalah jembatan kenangan dan komunikasi paling hangat yang tidak akan diputus oleh waktu. "




Sabtu, 22 Januari 2022

Blogger or Youtuber?

Judul                  : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume              : 9
Gelombang ke-  : 23
Tanggal              : 20 Januari 2022
Tema                  : Blog dan YouTube Mengantarkanku 
                              Menjadi Guru Inspiratif Terbaik 
                              Nasional
Narasumber       : Rita Wati, S.Kom.
Moderator          :  Rosminiyati
  
Sedap nian makan ketoprak, 
Di pondok bambu tepian teralis. 
Ayo kawan singgah sejenak,. 
Menimba ilmu belajar menulis. 

Malam ini di tengah angin semilir dingin, kelas belajar menulis memasuki pertemuan ketiga. Walau badan terasa lelah, tidak menghalangi niat dan tekadku untuk mengikuti kelas belajar menulis ini. Sesuai jadual, narasumber kita saat ini adalah Ibu Wati, S. Kom., seorang blogger dan youtuber yang sarat prestasi membanggakan.Pertemuan ini terasa spesial karena yang menjadi moderator adalah teman sekantor, yaitu Bu Rosminiyati, SPd. Adapun tema yang diangkat yaitu 'Blog dan YouTube Mengantarkanku Menjadi Guru Inspiratif Terbaik Nasional'. 

Seperti biasa kegiatan pertemuan ini diawali dengan sapaan dari sang moderator, diikuti dengan doa agar acara berjalan lancar hingga akhir. 
Selanjutnya bu Ros mempersilakan narasumber untuk memperkenalkan dirinya. 
Bu Wati mensharingkan pengalamannya mulai dari hanya sekedar guru biasa hingga menjadi guru berprestasi tingkat nasional. 

Pada awalnya, Bu Wati, yang mengajar Mapel Informatika  di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Provinsi Bali ini, bukanlah seorang *blogger* juga bukan seorang *youtuber.* Akan tetapi  sejak munculnya pandemi COVID-19,  yang memaksa pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah masing-masing, mulailah beliau menulis materi ke dalam blog dan membuat tutorial pembelajaran ke dalam youtube.

Tujuan beliau waktu menulis materi di blog dan membuat video pembelajaran di youtube adalah sebagai salah satu cara  mengajar kepada siswa. Akan tetapi seiring berjalan waktu beliau juga menjadi aktif menulis baik itu cerpen, resume menulis, artikel, PPPK dll. Sudah ratusan postingan di blog berhasil dibuatnya, hingga dengan percaya diri beliau ikut berbagai lomba dan sampai akhirnya menyandang juara 1 Lomba Blog Tingkat Nasional dalam rangka Hari Sumpah Pemuda PGRI Tahun 2021.
 
 Motif awal waktu mengikuti Kelas Belajar Menulis Geombang 10 adalah supaya bisa menerbitkan buku solo. Seiring perjalanan waktu, beliau mulai menunjukkan bakatnya di bidang tulis menulis. Sudah banyak karya yang beliau hasilkan berkat mengikuti kelas belajar menulis ini. 
Tidak hanya karya berbentuk buku, beliau juga sudah banyak menghasilkan karya lewat youtube. Silakan lihat link berikut:
- https://youtu.be/sBVTP7nP_zA
- https://www.youtube.com/watch?v=jDGXMuffGZE
- https://www.youtube.com/watch?v=AbWLx70xN08

Apa sih manfaat menjadi blogger? Banyak sekali manfaatnya. Selain kita berkesempatan belajar menulis, kita juga menjadi rajin membaca, selalu up-to-date,  tidak gaptek dan akan dikenal banyak orang. Menjadi seorang blogger dan youtuber, menurut bu Wati, sangat bermanfaat sebagai ilmu jariyah/ amalan yang tidak terputus selama ilmu itu masih dipakai. 

Semakin banyak kita membuat tulisan di blog dan menulis konten di youtube, semakin terbuka jalan kita untuk menjadi juara di perlombaan tingkat nasional. 

Tentu untuk meraih kesuksesan, banyak hambatan yang kita temui. Adakalanya saat mau menulis, kita kehilangan ide. Juga kita tidak pede dengan tulisan kita sendiri. 
Jika demikian, saat ide kita mandek, saran dari bu Wati, lakukan blog walking, agar dengan membaca blog orang lain, kita menemukan kembali ide menulis. Untuk mengatasi ketidakpedean kita, tetaplah selalu berada dalam komunitas menulis, karena tulisan kita akan diapresiasi oleh anggota komunitas yang lain. 

Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menshare-kan materi lewat blog dan youtube, yaitu:
1. Mewujudkan merdeka belajar
2. Dapat dibaca kapanpun dan di manapun
3. Dapat diakses oleh seluruh pengguna internet
4. Meninggalkan jejak digital
5. Materi tsb bisa dijadikan sebuah buku
6. Bisa sebagai tambahan penghasilan

Sebagai akhir dari pertemuan, Bu Wati mengajak kita semua untuk selalu berpikir positif, hilangkan kata-kata negatif (pesimis, minder, putus asa) dari pikiran kita. Teruslah menulis dan biarkan tulisan kita menemukan takdirnya sendiri. 





Rabu, 19 Januari 2022

Kreatif menggores pena

Judul            : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-  : 8
Gelombang   : 23
Tanggal         : 19 Januari 2022
Tema             : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Masih mengenakan seragam kerja, kubuka WA kelas pelatihan menulis PGRI. Pada malam pertemuan kedua ini dihadirkan seorang narasumber yang populer di kalangan guru blogger. Siapa lagi kalau bukan Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd., lulusan S2 dari UMS
Sedangkan untuk moderator malam ini adalah Ibu  Helwiyah. Tema yang diangkat pada pertemuan ini yaitu 'Menjadikan Menulis Sebagai Passion'. 

Passion adalah Kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang disukai, atau dianggap penting untuk dilakukan. Ia merupakan gairah besar yang dilakukan seseorang secara terus menerus dan tidak pernah bosan untuk melakukannya.

Untuk bisa konsisten menulis, seseorang harus punya passion. Tanpa adanya passion di dalam dirinya, ia tidak akan sanggup dan bertahan dalam dunia tulis menulis. Dikisahkan oleh beliau, bahwa beliau mulai menulis di usia 50 tahun. Ternyata usia bukan menjadi rintangan untuk seseorang berkarya demi mencerdaskan bangsa melalui buku-buku yang telah diterbitkannya. 

Jika kita memiliki passion, kita akan menjadi orang kreatif. Kita akan memiliki daya imajinasi yang tinggi, Kita akan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Kita akan penuh semangat. 

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah 'Bagaimana menumbuhkan passion menulis dalam diri kita? ' Beliau menjelaskan bahwa untuk menumbuhkan passion menulis, kita harus mengubah mindset kita. Bahwa sebagai seorang guru, kita harus banyak membaca dan menulis. Potensi yang kita miliki harus kita kembangkan dengan cara bersinergi dan berkolaborasi., misalnya sering terlibat dalam penulisan buku antologi. 

Menulis sebagai passion berarti menjadikan menulis sebagai tidak hanya sekedar suatu kewajiban, melainkan suatu kebutuhan, yang apabila tidak terpenuhi, kita akan merasa ada yang kurang. 

Di akhir perjumpaan, bu kanjeng (sapaan akrab beliau) memotivasi kita semua agar menjadikan menulis sebagai passion dan agar kita tidak usah takut tulisan kita jelek dan tidak ada yang membacanya. Mari kita ikuti saran beliau untuk selalu berada di komunitas Literasi dan ikut aktif membuat tulisan bersama dalam sebuah buku antologi sebagai jembatan kita menjadi penulis buku solo. Terima kasih bunda atas pencerahannya. 


Senin, 17 Januari 2022

Kreatif Menggores Pena

Judul            :  Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke   : 7
Gelombang  : 23
Tanggal         : 17 Januari 2022
Tema             : Ide Menulis Bagi Guru
Seiring datangnya tahun baru, timbul tekad dalam diriku untuk meneruskan kembali Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Saya mengikuti pelatihan menulis ini pada gelombang ke 21, namun hanya mampu mengumpulkan 6 resume. Mudah-mudahan saya bisa konsisten mengikuti pelatihan ini hingga akhir. 

Pada malam hari ini, yang akan menjadi narasumber adalah Wijaya Kusumah, M. Pd. Tentu teman-teman sudah nggak asing lagi dengan beliau yang merupakan blogger nasional terkenal. Banyak sekali prestasi beliau yang sering disapa dengan sebutan'Om Jay'. Beliau pernah diundang menjadi tamu spesial oleh Presiden Jokowi. 

Sedangkan yang menjadi moderator yaitu Ibu Maesaroh. Tema yang diangkat pada pertemuan ini adalah Ide Menulis Bagi Guru. 

Seringkali kita mengalami kesulitan untuk memulai menulis. Kesulitan itu berkaitan dengan tidak munculnya ide. Banyak orang mengatakan, "Aku nggak punya ide untuk menulis ". " Aku kehabisan ide. ". " Ideku mentok. " Padahal ide itu ada di sekitar kita. Seperti yang disampaikan oleh Om Jay bahwa ide itu ada di mana-mana. Ide menulis bisa dimulai dari pengalaman diri sendiri, misalnya pengalaman mengajar di sekolah, pengalaman berlibur di suatu tempat wisata, pengalaman belajar memasak. Intinya apapun bisa menjadi sumber ide. Bahkan sebuah foto pun bisa menjadi ide yang menarik untuk ditulis. 

Selanjutnya, untuk bisa menyalurkan ide menulis, kita harus bisa menulis tanpa ide. Caranya yaitu kita tulis saja apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan(inginkan), dan apa yang kita lakukan. 

Sebagai langkah awal menulis, on Jay menganjurkan kita untuk menulis 3 alinea dulu. Usahakan para pembaca tertarik dengan alinea awal/pembukaan yang kita tulis. Sehingga mereka akan melanjutkan membaca tulisan kita di paragraf berikutnya. 

Kunci agar para pembaca menaruh minat pada apa yang kita tulis adalah mengajak mereka untuk melihat dan merasakan apa yang kita rasakan. 

Acapkali bagi para penulis pemula, muncul ketakutan dan keraguan untuk mulai menulis. Mereka tidak yakin apakah hasil tulisannya akan menarik minat pembaca. Mereka takut seandainya apa yang mereka tulis mengandung banyak kesalahan. Menanggapi hal ini, Om Jay berpesan agar jangan ragu untuk mulai menulis apapun yang ingin ditulis. Yang penting mulailah menulis, dan lihatlah apa yang akan terjadi. Pada perjalanan waktu, dengan sering membaca dan mencari berbagai sumber referensi, tulisan kita akan menjadi baik dan lebih sistematis. 
Akhirnya, di penghujung pertemuan, om Jay memberikan closing statement yang luarbiasa yaitu: " Menulis itu bekerja untuk keabadian. '

Pangkalpinang, 17 Januari 2022

Bakti Sosial PS Stella Maris ke Air Semut

Hari Minggu, 14 November 2021, 11 anggota Paduan Suara Stella Maris Keuskupan Pangkalpinang mengadakan kunjungan bakti sosial ke Stasi Santo...